Teknik Mc - Salah Kaprah Dalam Memandu Acara

 sering mendengar seorang pemandu cara atau  Teknik MC - Salah Kaprah dalam Memandu Acara
Buku Kiat Memandu Acara:
Teknik MC & Moderator. Penerbit: Nuansa.

Teknik MC - Salah Kaprah dalam Memandu Acara.

KITA sering mendengar seorang pemandu cara atau Master of Ceremony (MC) menyampaikan "waktu dan daerah kami persilakan".

Selain itu, kita juga sering mendengar atau menyaksikan pembawa program menyampaikan "untuk mempersingkat waktu" dan "menginjak acara".

Ketiga frasa atau ungkapan tersebut merupakan salah kaprah dalam membawakan program atau menjadi MC.

Karena merupakan kekeliruan, maka ketiga kalimat tersebut harus dihindari dalam memandu atau membawakan sebuah acara.

Waktu dan Tempat Kami Persilakan

Ungkapan "waktu dan daerah kami persilakan" sanggup dibilang "salah kaprah", yaitu kesalahan yang berulang-ulang, sering dilakukan, diikuti oleh banyak orang, dan tidak ada yang mengoreksinya sehingga dianggap benar.

Kenapa ungkapan "waktu dan daerah kami persilakan" itu salah, keliru, atau tidak tepat? Ini alasannya:

Pertama, kalimat "waktu dan daerah kami persilakan" itu termasuk kalimat yang "tidak logis" alias "tidak sanggup diterima logika yang sehat".

Yang mau ngasih sambutan/ngisi program siapa? 'Kan bukan "waktu dan tempat"? Lalu, kenapa mempersilakan "waktu dan tempat"?

Jadi, ungkapan "waktu dan daerah kami persilakan" itu salah sebab "mempersilakan waktu dan tempat" untuk memberi sambutan/mengisi acara.
Lucu kali ya, kalo ada orang yang dipersilakan memberi sambutan, kemudian membisu saja. Ketika ditanya kenapa membisu saja, ia berkata: "Lho, yang dipersilakan 'kan waktu dan tempat, bukan saya!"

Kedua, oke, semua orang ngerti, bahwa yang dipersilakan ialah pengisi acara, contohnya ketua panitia, untuk memperlihatkan kata sambutan.

Tapi, nanti jangan salahkan sang pengisi program kalau ia duduk seenaknya, bangkit seenaknya, dan berbicara lamaaaaaa sekali...! Lho, 'kan waktu dan daerah dipersilakan, jadi terserah ia dong? Mau bentar kek, mau usang kek, terserah dia, lha wong waktunya sudah dipersilakan kok!


Jadi, yang benar --secara bahasa-- adalah... "kepada Kang Romel, kami persilakan...!" plus "komunikasi interpersonal" kepada sang pengisi acara, dengan bunyi pelan, personally pribadi kepada sang pengisi acara: "...silakan, Pak/Bu..!" atau "mangga, Pak/Bu...!" jika acaranya nonformal.

Bagaimana dengan DISILAKAN atau DIPERSILAKAN?

Ungkapan disilakan sering kita dengar di program formal. Kata lainnya ialah "dimohon", contohnya "hadirin dimohon berdiri" atau "hadirin dimohon duduk kembali".

Disilakan, dipersilakan, atau dimohon ialah kalimat pasif. Kalimat lengkapnya: disilakan/dimohon oleh xxx. Pertanyaannya, siapa yang menyilakan, mempersilakan, atau memohon? Siapa yang menyialakan pengisi program tampil? Siapa yang memohon hadirin berdiri?

Jadi, ungkapan disilakan/dimohon  secara bahasa tidak tepat. Yang sempurna ialah "kami silakan", "kami persilakan", atau "kami mohon untuk berdiri".

Siapa "kami"? "Kami" ialah pemandu program sebagai wakil panitia, wakil penyelenggara acara, atau atas nama tuan rumah.

Bayangin aja, bagaimana kalau ketika MC menyampaikan "hadirin dimohon berdiri", kemudian ada di antara hadirin yang bertanya: "siapa yang memohon kami untuk berdiri?" atau "siapa yang menyilakan kami duduk kembali?"

Menginjak Acara

Selain "Waktu dan Tempat Kami Persilakan", ungkapan salah kaprah lainnya yang sering dilakukan pemandu program (MC) ialah ungkapan "menginjak kepada program selanjutnya".

Ini namanya Kekerasan dalam MC (KDMC) ^_^! Acara kok diinjak? Jadi, hindari penggunakan ungkapan "menginjak acara". Ganti dengan, misalnya, "acara berikutnya", "acara selanjutnya", "kini saatnya kita persilakan...".

Untuk Mempersingkat Waktu

Satu lagi salah kaprah dalam teknik MC, yakni ungkapan "untuk mempersingkat waktu".

Waktu sanggup disingkat gitu? Kagak sanggup dong! Waktu mah mengalir alamiah, natural. Detik tidak sanggup dipercepat. Pergerakan jarum jam sudah "standar" begitu, tidak sanggup diubah-ubah, kecuali jamnya error!

Jadi, bagaimana dong...?

Ya... hindari pengucapan "mempersingkat waktu" dan tidak usah diganti dengan ungkapan apa pun. Langsung saja ucapkan: "Baiklah hadirin, mari kita mulai program pertama, yaitu pembukaan..." atau "Hadirin yang berbahagia, mari kita awali program kita dengan basmalah...."

Masih adakah salah kaprah MC selain "waktu dan daerah kami persilakan", "menginjak acara", dan "mempersingkat waktu"? Wasalam. ().*

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel