Radio Masih Jadi Sumber Warta Primer Warga Dunia

 Radio Masih Menjadi Sumber Informasi Primer Warga Dunia Radio Masih Kaprikornus Sumber Informasi Primer Warga Dunia
Media Radio Masih Jaya di Udara. Data UNESCO Menyebutkan Tahun 2016 Radio Masih Menjadi Sumber Informasi Primer Warga Dunia.
 
APAKAH radio siaran sudah "habis" dilibas televisi dan media online (internet)? Tidak, kata data terbaru. Bahkan, Tahun 2016 Radio masih menjadi sumber info primer dunia.

"In 2016 Radio is still the world’s primary source of information," tulis MWC News mengutip data terbaru The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

Data Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) itu menyebutkan, di tengah dominasi teknologi digital sebagai sarana modern penyebaran ingormasi, radio masih menjadi sumber utama info bagi kebanyakan orang di seluruh dunia.

"Radio masih menjadi media yang mencapai audiens terluas di seluruh dunia, dalam waktu secepat mungkin," demikisn pernyataan UNESCO.

Menurut data PBB, sekitar 44.000 stasiun radio masih setia didengarkan oleh setidaknya lima milyar pendengar atau 70% penduduk dunia.

"Radio yakni platform yang memungkinan orang berinteraksi, dikonsumsi oleh bermacam-macam orang dengan latar belakang pendidikan yang berbeda. Bahkan, orang buta abjad sekalipun masih dapat memahami informasi, berinteraksi, menunjukkan testimoni, dan berpartisipasi di radio," kata jurubicara UNESCO, Mirta Lourenco, kepada Al Jazeera.

Singkatnya, di tengah gempuran media-media baru, termasuk media internet, radio masih eksis, masih punya banyak pendengar setia, alias masih jaya di udara. Profesi penyiar radio pun masih eksis dan punya banyak fans.

Selama hampir 100 tahun, radio hadir di rumah dan daerah kerja di seluruh dunia. Penemuan pesawat radio portable tahun 1974 menciptakan radio makin populer.

Di negara-negara berkembang, sekitar 75% ibu rumah tangga masih setia mendengarkan radio. "Fakta ini menciptakan radio menjadi bab penting untuk respons peristiwa dan keadaan darurat," kata UNESCO.

Kehadiran telepon seluler (mobile phone) yang umumnya dilengkapi kemudahan radio chips, menciptakan radio tetap populer.

Di sejumlah negara, menyerupai Zambia, sepertiga penduduk mendengarkan radio via handset HP setiap pekan.

Data UNECSO di atas menegaskan radio masih eksis, masih populer, dan masih menjadi sumber info dan hiburan utama di seluruh dunia.

"In the internet age, radio still rules the world," tulis Al Jazeera merujuk pada data UNESCO di atas.

Di Amerika Serikat, berdasarkan survei Edison Research, Radio FM/AM bahkan masih unggul atas radio streaming (internet) dan sumber audio lainnya:


Survei yang sama juga menyebutkan, di kendaraan beroda empat (kendaraan), Radio FM/AM alias Radio Tradisional masih unggul ketimbang radio online:

 Radio Masih Menjadi Sumber Informasi Primer Warga Dunia Radio Masih Kaprikornus Sumber Informasi Primer Warga Dunia


Demikian ulasan ringkas ihwal eksistensi radio sekaligus melanjutkan posting Nasib Radio Saat Ini. Saya --Romel Tea-- undur diri, hingga jumpa, kita tutup kebersamaan kita dengan Balada Seorang Penyiar, Bimbo. Wassalamu'alaikum!



Notes: Posting ini dibentuk sebagai "pengantar" Introduction to Radio World dalam training broadcasting Lab Media Fakultas Dakwah & Komunikasi UIN SGD Bandung (25/5/2016). Buat ngasih motivasi kru Lab Radio! Materi lengkapnya ada di SlideShare. Wasalam.().*

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel