Blog Santri: Warisan Budaya Menulis Ulama, Dakwah, Dan Blogpreneur

 sudah menulis dua posting ihwal blog dan santri Blog Santri: Warisan Budaya Menulis Ulama, Dakwah, dan Blogpreneur
Makna blogging bagi santri: mewarisi budaya menulis ulama, dakwah bil qolam, dan... blogpreneur!

SAYA sudah menulis dua posting ihwal blog dan santri, yaitu Gerakan Santri Menulis dan Blog sebagai Media Dakwah.

Tulisan pertama mengulas Gerakan Santri Menulis yang digagas sebuah media. Tulisan kedua berupa "draft" makalah aku dikala diundang sebuah pesantren modern di Kuningan untuk bicara soal blogging kaitannya dengan dakwah.

Posting ini "merangkum" kedua goresan pena tersebut dengan judul gres "Blog dan Santri". Intinya sih, para santri sebaiknya diberi kesempatan dan didorong ngeblog (blogging) untuk ekspresi diri secara Islami dan dakwah melalui goresan pena (da'wah bil qolam).

Belum usang ini ada keluhan ihwal "ustadz media sosial", yaitu fenomena orang bicara agama di media umum atau di internet, padahal ilmu agamanya minim.

Nah, jikalau santri yang bicara atau menulis agama, memang sudah bidangnya. Para santri 'kan memang sehari-harinya berguru dan mendalami ilmu agama (Islam) dengan bimbingan para ulama, kyai, atau ustadz di pesantrennya.

Lagi pula, jikalau santri yang bicara agama, maka akan dibimbing dan/atau dikoreksi ulam ustadz atau kyaianya, jikalau ada yang keliru atau kurang tepat.

Gerakan Santri Menulis

Saya gres tahu ada Gerakan Santri Menulis dua tahun lalu, dikala membaca isu manfaat blogging ialah "be better writer" (menjadi penulis yang lebih baik).

Untuk santri, blog sekaligus menjadi sarana dakwah. Konten blog Islam atau blog dakwah santri, lulusan pesantren, atau ustadz, tentu akan lebih kredibel atau sanggup mendapatkan amanah dan dipertanggungjawabkan. Secara, mereka memang ahlinya (ahli ilmu agama).

Internet menjadi sumber informasi utama dikala ini. Orang ingin tahu apa saja, mencari apa saja, lewat internet atau Google. Sebuah survei menunjukkan, kebanyakan orang membuka internet untuk mendapatkan informasi, bahkan sebelum belanja ke pasar atau mall.

Sebuah hasil survei memperlihatkan dominan (94%) orang mengandalkan internet sebagai sumber informasi. TV dan media umum ada di posisi dua (82%) dan tiga (81%).

Citra Islam yang "babak-belur" di internet akan menjadi gambaran Islam di masyarakat dunia. Inilah tantangan para santri, ustadz, dan/atau ulama untuk memperlihatkan Islam bahwasanya di internet --dengan blogging.

Blogpreneur

Selain untuk berlatih menulis sekaligus mewarisi budaya menulis para ulama dan dakwah, blogging bagi santri juga sanggup menjadi sarana wirausaha, dalam hal ini wirausahwan online atau bisnis online, yakni dengan menjadi BLOGPRENEUR.

Saat ini, blogging is business. Ngeblog sanggup menghasilkan uang. Banyak sekali tips menghasilkan uang dari blog, terutama dengan kegiatan Google AdSense, toko online, dan bisnis afiliasi (affiliate marketing). Blog juga sanggup "disulap" menjadi toko online, juga promosi jasa/produk.

Tahun ini aku terlibat dalam sebuah kegiatan gerakan santri menulis yang diselenggarakan Mandiri Amal Insani (MAI). Materi yang diamanahkan kepada aku ialah menulis jurnalistik dan blogging. Insya Allah.Wasalam. ().*

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel