Cara Mengatasi Gugup Dikala Pidato (Tips Public Speaking)

 ialah berbuat atau berkata dalam keadaan tidak damai Cara Mengatasi Gugup Saat Pidato (Tips Public Speaking)
Tips atau Cara Mengatasi Gugup, Grogi, Nerveous, Saat Pidato (Public Speaking).

GUGUP ialah berbuat atau berkata dalam keadaan tidak tenang; gagap; sangat tergesa-gesa; bingung: riuh tidak keruan bunyinya.

Grogi ialah merasa canggung atau takut berhadapan dengan orang banyak.

Demikian pengertian gugup dan grogi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring. Dalam bahasa Inggris, gugup disebut nervous yang artinya gelisah, gugup, takut.

Gugup merupakan hambatan atau problem utama dalam Public Speaking, terutama bagi orang yang tidak biasa berbicara di depan orang banyak.

Public Speaking artinya berbicara di depan umum, ibarat pidato, ceramah, presentasi, memperlihatkan sambutan, termasuk memberikan bahan pelatihan.

Saya sudah share di posting sebelumnya perihal 4 cara mengatasi gugup dalam public speaking dan 3 Cara Jitu Mengatasi Grogi atau Gugup Saat Public Speaking.

Penyebab utama gugup 

Penyebab utama gugup ialah tidak terbiasa public speaking dan tidak menguasai materi. Anda tidak akan mengalami gugup/grogi kalau sudah terbiasa berbicara di depan umum.

Anda juga tidak akan gugup kalau menguasai bahan atau topik pembicaraan alias tahu apa yang harus disampaikan kepada audiens (hadirin).

Maka, menurut dua penyebab utama tersebut, cara mengatasi gugup ketika pidato atau dalam public speaking adalah:
  1. Latihan, semoga terbiasa.
  2. Baca, belajar, atau cari tahu, semoga menguasai dan paham betul materi/topik pembicaraan.
Kali ini saya akan share tiga pengalaman saja ketika mengalami gugup. Saya sudah terbiasa pidato atau menjadi pemateri pelatihan. Saya juga sudah terbiasa bicara di depan kelas --menyampaikan dan mengulas bahan kuliah-- sebagai dosen honorer semenjak 2000.

Namun, meski sudah terbiasa menjadi public speaker, saya juga pernah mengalami gugup. Seingat saya, sejauh ini sudah tiga kali saya merasa gugup atau grogi ketika akan melaksanakan public speaking:
  1. Di lembaga rapat ormas Islam.
  2. Di Pelatihan di Fakultas Kedokteran
  3. Di Pelatihan IT Fakultas Dakwah dan Komunikasi Perguruan Tinggi Negeri Islam

Cara Mengatasi Gugup: Pengalaman Saya

Dalam salah satu rapat rutin di kantor ormas Islam Jawa Barat, tiba-tiba saya ditunjuk untuk memperlihatkan tausiyah singkat sebelum rapat dimulai. Walah....!!!

"Kali ini kita persilakan Kang Romel memperlihatkan tausiyah," kata pemandu rapat. Haduh! Bayangkan, penerima rapat dominan ulama, kyai, ustadz, dosen perguruan tinggi tinggi Islam, nah... kok saya harus memberi tausiyah kepada mereka? Ngajarin belibis berenang atau ngajarin burung terbang ini?

Gugup? Ya, tapi sejenak! Saya pribadi mengatasinya dengan menentukan topik tausiyah. Saya tidak menentukan topik perihal shalat, zakat, puasa, haji, atau tema 'ubudiyah lainnya. Namun, saya pilih tema yang saya kuasai dan saya pikir tidak dikuasai oleh dominan penerima rapat.

Saya pilih topik tausiyah perihal Pentingnya Menulis alias tema jurnalistik.Intinya, saya mengemukakan menulis sebagai budaya ulama salaf dan mengajak hadirin rajin menulis, antara lain menulis di website ormas tersebut yang kebetulan saya buat dan kelola.

Beres. Lancar. Gugup teratasi.

Kesimpulan, cara Mengatasi Gugup: pilih topik pembicaraan yang kita kuasai.

Pengalaman kedua, ketika saya diundang mahasiswa Fakultas Kedokteran Perguruan Tinggi Negeri di Bandung untuk memberi bahan training perihal editing atau penyuntingan naskah. Gak ada problem soal tema. Editing is my domain, dunia saya.

Namun, ketika masuk ruangan, kok tiba-tiba saya deg-degan. Penyebabnya, saya membayangkan semua penerima ialah calon dokter! Saya kok tiba-tiba "fobia" sama dokter ya? Mungkin trauma disuntik waktu kecil.

Bagaimana saya mengatasi rasa gugup itu? Saya tanya ke panitia. "Ini semuanya calon dokter?" Dijawab, "Nggak, Kang, banyak juga mahasiswa kebidanan".

Nah, gugup mulai berkurang. Nggak semuanya calon dokter menciptakan saya agak lega. Entah kenapa, kok takut sama calon dokter?

Gugup benar-benar hilang ketika saya meyakinkan diri, sayalah yang bersiapa menjadi pemateri. Sayalah yang menguasai editing naskah. Mereka, peserta, para calon dokter dan bidan itu, gres mencar ilmu sedikit perihal editing, makanya ngundang saya untuk share perihal editing!

Kesimpulan, Cara Mengatasi Gugup: Yakinkan diri bahwa kitalah yang menguasai bahan dan siap presentasi, penerima tiba untuk mendengarkan atau menyimak.
 
Pengalaman ketiga, yaitu ketika menjadi pemateri depan seluruh pimpinan, dosen, dan karyawan sebuah fakultas perguruan tinggi tinggi Islam di Bandung. Dekan, Wakil Dekan, Guru Besar, dan para dosen hadir.

Materi yang saya sampaikan perihal Pemanfaatan IT Blogging untuk Optimalisasi Perkuliahan. Ketika saya duduk di bangku pemateri, tiba-tiba saya menyadari, di depan saya ini, para penerima di depan saya ini ialah para cendekiawan, para imuwan, guru besar, dan banyak juga yang berprofesi sebagai kyai, ustadz, penceramah.

Walah....! Di depan saya rata-rata Master (S2), banyak Doktor juga (S3), Profesor juga banyak! Kumaha ieu...!

Tiba-tiba saya deg-degan, gugup, grogi. Saya ambil napas panjang. Bagaimana mengatasi gugup saya ketika itu?

Selain menarik napas panjang, saya yakinkan diri saya, sayalah yang siap menjadi pemateri. Sayalah yang menguasai IT Blogging atau Media Online. Justru, pimpinan fakultas itu mengundang saya menjadi pemateri semoga saya share pengalaman dan wawasan perihal tekonologi komunikasi dan informasi internet, khususnya blogging atau media online.

Jadi, saya bukan mau bicara soal ilmu agama atau ilmu lain yang sudah sangat dikuasai para peserta. Para penerima itu dominan masih awam perihal internet dan blogging.

Gugup pun lenyap. Penyampaian bahan lancar jaya.

Kesimpulan, Cara Mengatasi Gugup: yakinkan diri bahwa kitalah yang siap menjadi pemateri/pembicara dan menguasai bahan yang akan disampaikan.

Demikian sekadar banyak sekali pengalaman perihal Cara Mengatasi Gugup. Pengalaman Anda? Please, leave a comment! Wasalam. (www.romeltea.com).*

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel