Kalah Oleh Media Sosial, Pengunjung Media Online Terus Menurun

 pengakses media online dari tahun ke tahun justru menurun akhir mewabahnya  Kalah oleh Media Sosial, Pengunjung Media Online Terus Menurun
PENGUNJUNG Media Online (Situs Berita/Media Pers) terus menurun dari tahun ke tahun. Meski pengguna internet meningkat  pengakses media online dari tahun ke tahun justru menurun akhir mewabahnya media sosial.

"Masyarakat lebih gampang mengakses dan mendapatkan informasi dari media umum ketimbang media online," kata Chief of Collaboration and Engagement kumparan.com, Yusuf Arifin, dikutip media cetak terus berguguran digerus media online, ternyata masa depan media online juga suram. Pasalnya, situs gosip mulai ditinggalkan pembaca yang beralih ke media umum dan aplikasi.

Di posting sebelumnya, memang data menyampaikan demikian: media yang dipakai untuk mencari gosip didominasi media sial (81%). Koran online "hanya" 47% (Lihat Hasil Survei).

Aplikasi mobile dan media umum mulai mengambil alih tugas situs gosip sebagai sumber utama informasi. Orang mulai beralih ke media umum untuk menemukan informasi terbaru. Terlebih, informasi di media umum sering "lebih aktual" dan orisinal, bahkan lebih detail, ketimbang hasil liputan wartawan situs berita.

SAAT ini, kita diramaikan dengan isu gosip palsu (Hoax), sampai-sampai Dewan Pers mulai 9 Februai 2017 memasang barcode bagi media pers atau situs gosip resmi yang terdaftar dan terverifikasi.

Dewan Pers hendak mengatakan, informasi yang benar hanya ada di situs gosip terverifikasi dengan ciri adanya barcode tersebut.

Barcode tidak akan efektif membendung hoax pun meningkatkan jumlah pengunjung media online (situs berita). Pasalnya, fakta menunjukkan, pemberitaan media mainstream di Indonesia ketika ini tidak berimbang yang melahirkan banyaknya hoax dan "info tandingan" di media sosial.

Ketika terjadi bentrok massa GMBI dan FPI di Polda Jabar, misalnya, media mainstream hanya menyampaikan "massa bentrok", tanpa menyebutkan penyebab atau pemicunya.

Media arus utama tampak memihak salah satu kelompok sehingga akar masalahnya tidak dijelaskan. Di sinilah media umum mengambil alih tugas dengan bukti berpengaruh foto dan video. Ini pula kekuatan "citizen journalism" di media sosial.

Selain tidak berimbang, gosip media online atau situs gosip resmi juga sering menipu pembaca dengan judul-judul gosip umpan klik (clickbait). Judul umpan klik ini bikin pengguna internet muak terhadap media online.

Belum lagi situs-situs gosip sering menyajikan naskah gosip secara bersambung, dibagi dalam beberapa halaman, sehingga menyedot kuota internet pembaca.

Jadi, kesimpulannya, pengunjung media online menurun disebabkan info di media umum lebih cepat, beragam, detail, meskipun berisiko hoax. Selain itu, lantaran pemberitaan media-media besar sering tidak berimbang akhir dimiliki dan dikendalikan kelompok pro-penguasa dan kepentingan politik.

Paling tidak, menurunnya pengunjung media online mengindikasikan ada yang tidak beres dengan sajian gosip media online. Wasalam. ().*

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel